thumb

Dinas Kesehatan Kota Pontianak Gelar On the Job Training (OJT) Kasus Kegawatdaruratan Ibu dan Anak Untuk Tingkatkan Penanganan Gawat Darurat di RSUD SSMA Kota Pontianak

Dalam upaya serius menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Pontianak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak menggelar kegiatan On the Job Training (OJT) Kasus Kegawatdaruratan Ibu dan Anak bagi tenaga kesehatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Kegiatan pelatihan intensif ini diselenggarakan dalam tiga angkatan, berlangsung mulai dari 4 hingga 20 November 2025, bertempat di RSUD SSMA Kota Pontianak.

OJT ini melibatkan total 72 peserta yang terbagi dalam tiga angkatan (masing-masing 24 peserta), terdiri dari dokter, perawat, dan bidan yang bertugas di Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) se-Kota Pontianak. Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan keterampilan praktis dalam menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatus sebelum, selama, dan setelah rujukan ke rumah sakit.

Dibuka oleh Pimpinan Kesehatan Kota

Acara pembukaan OJT yang diselenggarakan secara simbolis pada angkatan pertama dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di bidang kesehatan Kota Pontianak.

Direktur RSUD SSMA, dr. Eva Nurfarihah, Sp.THT KL, M.Kes, secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, dr. Eva menekankan pentingnya sinergi antara FKTP dan FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) dalam sistem rujukan. "Kunci keberhasilan penurunan AKI dan AKB terletak pada kecepatan dan ketepatan penanganan awal di layanan primer serta kelancaran proses rujukan. OJT ini adalah jembatan untuk memastikan standar pelayanan gawat darurat yang seragam dan optimal," ujar dr. Eva.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Ibu Mayani, SKM, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas SDM kesehatan di lini terdepan merupakan prioritas utama Dinkes. "Para peserta OJT adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan ibu dan anak. Dengan peningkatan kompetensi ini, kami berharap response time terhadap kasus gawat darurat dapat semakin cepat, sehingga potensi risiko kematian dapat ditekan," jelas Ibu Mayani.

Fasilitator Kompeten

Pelatihan ini diisi oleh tim dokter spesialis yang berpengalaman di RSUD SSMA, termasuk dr. Rosyadi Akbarri, M. Sc, Sp.A (Dokter Spesialis Anak), dr. Vidiatma Agbari, Sp.OG, Subsp.Onk dan dr. Vidia Sari, Sp.OG., Subsp.FER (Dokter Spesialis Obgyn). Keterlibatan para spesialis memastikan materi dan praktik yang diberikan sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini dan kebutuhan penanganan di lapangan.

Pelaksanaan OJT meliputi sesi teori dan praktik langsung (hands-on training) menggunakan fasilitas dan kasus yang ada di RSUD SSMA, mencakup tata laksana perdarahan, pre-eklampsia/eklampsia, resusitasi neonatus, dan stabilisasi pasien sebelum rujukan.

Diharapkan, melalui OJT ini, 72 tenaga kesehatan yang terlibat dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang didapatkan secara maksimal di wilayah kerja masing-masing, memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, serta mewujudkan target Pemerintah Kota Pontianak dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.